Mengenai Saya

Foto saya
Saya dilahirkan di sebuah kampung kecil di daerah Kab.Batubara, Sumut, sejak umur 3 tahun pindah ke Medan, dan dibesarkan di kota tersebut.Dilahirkan sebagai anak sulung dari 9 bersaudara, dari orangtua H.Chairuddin Nur dan Alm.Hj.Rohani Chair. Sekolah sejak SD sampai Perguruan Tinggi S1 semuanya diselesaikan di Medan, pendidikan terakhir adalah Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Negara Universitas Medan Area (UMA), selesai tahun 1989. Alhamdulillah, pada tahun 1991, tepatnya tanggal 18 Agustus 1991, saya menikah dengan Putri Semarang, Dra.Hj.Wardatun Na'im, telah dikarunia anak 4 (empat) orang, yakni, 1.Nona Fairuz Chairunnisa (Semarang, 15 Mei 1992), 2. Mutiara Chairani (Jakarta, 12 Okt 1994), 3. Alm.Andhika Muhammad Islah (19 Jan 1999) dan 4. si Bungsu Wan Muhammad Ilham (Tangerang, 28 Mei 2000), anak2 ku menyenangkan, baik hati dan sehat2. Saya dan keluarga saat ini menetap di Vila Ilhami Blok A/21, Islamic Village, Tangerang, sejak tahun 1998.Pengalaman berorganisasi cukup beragam,ditekuni secara baik, al Remaja Mesjid, HMI, KNPI,Pramuka,Ormas Al Washliyah, KAHMI, Dewan Masjid Indonesia, Amsec

biarlah bulan bicara



Sabtu, 02 Agustus 2008

GMPI Dapat Jatah Caleg 10%

JAKARTA - Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) mendapat jatah sebanyak 10% untuk calon legislatif (caleg) asal Partai Persatuan Pembangunan. Ketua Umum GMPI Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, pemberian jatah caleg tersebut merupakan komitmen PPP dalam memberdayakan kader. Menurut dia, setiap kader yang berprestasi punya peluang besar untuk dicalonkan.

"Jatah caleg ini merupakan kepercayaan PPP terhadap kader GMPI. Ini adalah buah dari kontribusi kita terhadap partai," kata Irgan,Senin (21/7/2008).

Meski demikian, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP ini menegaskan, kader GMPI tidak secara otomatis menjadi caleg. Seperti bakal caleg lainnya, kader GMPI juga wajib mengikuti serangkaian seleksi yang ditetapkan Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L). "Jadi bukan berarti ada jalan tol bagi GMPI," tukasnya.

Irgan menambahkan, kader GMPI yang diajukan sebagai caleg tidak asal comot. Tetapi, mempertimbangkan berbagai aspek. Di antaranya, lama pengabdian, reputasi, kualitas dan integritas. Dengan demikian, caleg PPP sudah teruji sejak dini. Pihaknya mengakui, banyaknya kader kakbah yang tersandung kasus hukum menjadi bahan evaluasi dalam menyusun daftar caleg.

"Kita harapkan caleg PPP bisa menjadi mitra tanding pemerintah. Selain itu, perilaku mereka bisa menjadi panutan masyarakat. Karenanya, PPP tidak sembarangan mencalonkan," terangnya.

sumber : www.news.okezone.com

Tidak ada komentar: